Satu lagi kelurahan di Kota Lubuklinggau yang menjadi wakil Provinsi Sumsel di perlombaan tingkat nasional. Setelah sebelumnya Kelurahan Karya Bakti berhasil menjadi nominator lomba HATINYA PKK tingkat nasional, kali ini Kelurahan Muara Enim di Kecamatan Lubuklinggau Barat I menjadi perwakilan Sumsel di tingkat nasional untuk Lomba Kelurahan Terbaik. Dijadwalkan penilaian lomba ini akan dilakukan pada Juli mendatang.
Lurah Muara Enim, Elmawati mengatakan, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh pihak kelurahan, baik dari segi pelayanan terhadap masyarakat maupun pengembangan produk unggulan. Misal, pelayanan surat menyurat, seperti pengantar pembuatan KTP atau nikah, dapat selesai dalam satu hari. Sedangkan, untuk pengurusan surat tanah dapat memakan waktu selama tiga hari, karena dibutuhkan proses cek ke lokasi.
Selama menunggu antrian juga, warga dapat memanfaatkan internet gratis. Saat ini kami sedang mengembangkan website (Link) yang bisa memberikan informasi dan mempermudah urusan warga, jelasnya.
Di teras kantor Lurah Muara Enim disediakan pula berbagai permainan anak-anak. Jadi warga yang membawa anak dalam melakukan pengurusan surat di kantor lurah, anaknya bisa bermain di luar, ujarnya. Selain itu, sebagai dukungan Lubuklinggau sebagai kota layak anak, di Kelurahan Muara Enim juga sudah dilaunching Kampung Dongeng. Kampung Dongeng ini menjadi yang perdana di Lubuklinggau dan rencananya akan dibuka di tiap kecamatan.
Selain peningkatan pelayanan dalam proses surat menyurat, warga di Kelurahan Muara Enim juga dilibatkan dalam pengembangan inovasi dan produk unggulan. Untuk pemanfaatan halaman rumah, warga menanam tanaman herbal, yakni serai wangi yang hasilnya akan disalurkan ke PT Linggau Bisa. Pembuatan anyaman tas dari plastik juga menjadi produk unggulan yang dapat dijual warga ke pasar atau bahkan menjadi buah tangan khas Lubuklinggau. Kopi Lubuklinggau juga menjadi salah satu produk unggulan Muara Enim yang dipasok oleh pabrik Kopi Ananda yang berada di kelurahan ini.
Produk unggulan ini, seperti tas plastik yang dibuat warga ini menjadi salah satu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS),katanya.